Sajak Sajak Kecil (02)


Biasanya, setiap pagi tiba,
aku membuka jendela,
tapi, sejak tiadamu, kasih,
udara ini terasa amat gigil.



Selamat sore, Senja Bening Lazuardi,
Apakah kau murung surup ini
sebab cerita tentangmu tak kunjung usai?
Percayalah, yang hidup akan mati.

Adakah yang lebih romantis,
ketika perempuan menunggu kekasihnya,
di beranda rumah waktu hujan amat lebat? 

Jika perpisahan ini
adalah jalan mencari cintamu,
bukan kesenanganmu
Aku yakin, kau akan kembali bersamaku.
Karena cinta untuk cinta.


Sebab gelap, maka terbit terang.
Karena  seorang pecundang,
maka akan selalu ada perlawanan.

Cintailah aku,
ketika kekasihmu benar benar tak lagi cemburu.

Kau yang kucari dalam tulisan tulisan lama.
hikayat cinta sendu. 
Bait puisi, 
pemujamu tetaplah aku.

Kemudian, gadis itu datang di depan mata.
Kusambut dengan hati berbunga. 
Indah nian senyumnya.
Semakin dekat, 
perbedaan juga mendekat.

Kita adalah bayangan dari surga; 
jatuh di bumi menjadi kita. 

Kita adalah pekat gelap. 
Berpeluk, menyatu,hilang 
dalam mencintai.

Air mata ini adalah anak-anak dari kerinduan.


Aku menyimpan tanya 
ketika matamu menitikkan air mata. 
Apakah cinta berarti neraka?
Apakah air mata juga berarti surga?



Kata-kata akan menemukan maknanya,
Pada suatu ketika. 
Ketika kata itu berkata seperti kata hati, 
Pada suatu ketika.


Di ujung malam ini, 
ada suara gemuruh datang dari jauh. 
Suara jam dinding berdecak keras 
seperti tapak kaki yang sedang melangkah.



tuhan, jangan kabutkan cintamu.


Pagi yang menguning, 
kicau burung yang merah, 
hembus angin putih. 
Sambutlah dengan hatimu yang biru.

Ada kisah menarik 
pada malam yang dipenuhi cahaya bintang 
dan sunyi. 
kususun menjadi bait-bait,
semanis perjuanganmu untuk hidup malam itu.





Berziarah di pusara waktu 
yang telah lama terkubur. 
Air mata menetes di atas batu nisan. 
Hatiku menyebut namamu lagi.







Nada mayor yang kau lagukan dulu,
Berubah menjadi nada minor; 
bising setiap malam. 
Selamat jalan,kekasih.

Masa masa berlalu. 
Apa yg ada pada diriku dulu 
terwariskan kepadamu yang lebih muda  Suatu saat,kalian akan melihat sebuah kebodohan.

Aku semakin percaya, 
segala yang terjadi hanya sebuah rekaan, 
agar manusia semakin penasaran.


15 Mei 2012

















0 Comments