Dia Bernama ‘Drinkwater’, Satu Nama Yang Unik

Halo pembaca,

Saya tadi malam melihat pertandingan sepak bola antara Mancheser United melawan Leicester City. Ada yang sangat menarik dalam pertandingan tersebut. Bukan permainannya pembaca... tapi yang sangat menarik perhatian saya, ada salah satu pemain Leicester City itu namanya ‘Drinkwater’. Apakah pesepak bola ini hebat, mencetak gol banyak dalam pertandingan itu? Tidak. Karena Leicester City kalah 3-1 dalam pertandingan ini. Saya cuma merasa kagum dengan pemilihan nama itu; Drinkwater. Kalau dibahasakan artinya ‘minum air’ atau jika di-jawa-kan artinya ‘ngombe banyu’. 

Menyadari ada nama seperti itu, saya jadi berpikir:

Jika nama adalah sebuah doa, apa harapan orang tuanya memilih nama Drinkwater untuk anaknya?

Jika nama adalah penanda, apa tanda yang mengiringi kelahiran anak ini?

Jika nama sekedar nama, tentu orang tua Drinkwater ini bangga menjadi warga yang tinggal di Manchester, Inggris!

Saya tahu, setiap orang tua memiliki maksud tertentu ketika memilihkan nama untuk anaknya—sangat berkaitan dengan kebudayaan tertentu. Kalau nama sebagai doa, dengan memilih nama Drinkwater, tentu hanya orang tua yang tahu tentang pengharapannya kepada anaknya. 

Jika nama sebagai penanda untuk memperingati kelahiran anak, mungkin ketika anak ini lahir, bapaknya sedang minum air —kebetulan tidak sedang minum bir—dinamailah anaknya Drinkwater. Ini hanya dugaan saya saja. 

Namun jika keluarga ini menganggap nama hanya sekedar nama—karena di kebudayaan mereka tak mengaitkan nama dengan doa dan semacamnya—saya turut memberikan apresiasi kepada orang tua Drinkwater. Dengan memilih nama Drinkwater, berarti keluarga yang tinggal di Manchester ini bisa dan bahkan percaya diri menggunakan bahasa sendiri sebagai sebuah nama. Meskipun menurut saya, pemilihan frasa “Drinkwater” tidaklah terdengar puitis dan indah untuk digunakan sebagai nama.

Bukankah kebanyakan orang sekarang bersikap mainstream saja ketika memilih nama untuk anak. Ada beberapa orang tua –misalnya di Indonesia—menamakan anak menggunakan bahasa dari antah berantah, yang barangkali orang tua itu tidak tahu arti bahasa yang digunakan. Yang penting nama itu terdengar modern, tren, dan keren saja.