“Apa tujuanmu sekolah?”
Sontak, pertanyaan itu membuat satu kelas gagap. Tak ada satu dari kami yang angkat bicara. Sepi, hening seketika.
“Apa tujuanmu sekolah?”
<!-- adsense -->
<!-- adsense -->
Ini pertanyaan aneh. Dan tentu saja tak ada yang bisa menjawab pertanyaan aneh seperti itu; pertanyaan yang tak bisa ditanyakan oleh guru lain. Bagi saya, ini adalah kalimat tanya pertama kali yang saya dengar selama saya ada di dunia ini dan berada di pesantren ini.
“Apa tujuanmu sekolah?”
Pertanyaan itu diulang kembali. Kali ini nadanya terdengar lebih tinggi. Belum ada yang bisa menjawab. Karena pertanyaan ini benar-benar asing di telinga kami. Sama asingnya dengan orang yang sedang berada di depan kami sekarang ini.
Orang asing lalu menyampaikan pertanyaan asing, siapa pula yang berkenan menjawab. Saya sendiri baru melihat orang satu ini.
Sehari lalu saya memang mendapat kabar dari Jinah, kekasih saya, bahwa ada ustadz baru. Orangnya ganteng mirip artis Korea, katanya. Mirip personil grup boy band Super Senior. Barangkali memang inilah orangnya.
Orang aneh yang sedang dalam kelas ini, ya, memang saya akui, jika dibandingkan dengan ustadz yang ada di pesantren ini adalah yang terganteng; paling rijik, bersih. Lebih ganteng dari pada diri saya sendiri, yang kadang suatu saat mengatakan saya ganteng di depan kaca jendela kelas.
){kind=link}
0 Comments